Ilmu kimia adalah cabang dari ilmu
pengetahuan alam yang berhubungan dengan sifat, struktur, perubahan, hukum dan
prinsip, serta konsep dan teori yang merepresentasikannya (Effendy, 2006). Ilmu
kimia merupakan cabang pengetahuan yang sangat penting karena menjelaskan
fenomena yang terjadi di sekitar kita (Sirhan, 2007). Ilmu kimia dipandang
sebagai pengetahuan yang sulit dipelajari oleh siswa (Griffiths & Preston,
1992; Nieswandt, 2001; Chitleborough dkk.,
2002; Wright & Jull, 2002). Iskandar (2002) mengemukakan beberapa
karakteristik ilmu kimia yang menjadi faktor penyebab ilmu kimia sulit
dipelajari adalah: (1) ilmu kimia memerlukan kemampuan berpikir abstrak untuk
bahan-bahan kajian tertentu misalnya ikatan kimia, struktur atom dan molekul;
(2) ilmu kimia memerlukan penguasaan matematika misalnya dalam kajian
termokimia, laju reaksi, dan stokiometri; (3) dalam mempelajari ilmu kimia
diperlukan daya ingat yang kuat dan logika yang mantap; (4) ilmu kimia terdiri
dari konsep-konsep yang abstrak, dimana konsep-konsep ini berjenjang,
berkembang dari konsep yang sederhana menuju konsep-konsep yang kompleks.
Ilmu kimia membutuhkan kemampuan untuk
merepresentasikan dan menterjemahkan fenomena-fenomena kimia dalam bentuk representasi
makroskopik, mikroskopik, dan simbolik secara simultan (Bowen, 1998). Chandrasegaran
dkk (2007) menyatakan terdapat tiga
representasi yang relevan untuk memahami konsep-konsep kimia yaitu: (1)
representasi makroskopik yang mendeskripsikan sifat-sifat yang dapat diamati
secara nyata dan fenomena yang dapat dilihat dalam kehidupan saat mengamati
perubahan sifat pada materi (misalnya perubahan warna, pH larutan, pembentukan
gas, dan pengendapan dalam reaksi kimia); (2) representasi mikroskopik yang memberikan
penjelasan pada tingkat partikulat dimana materi digambarkan sebagai susunan
atom, molekul atau ion; dan (3) representasi simbolik yang meliputi penggunaan
simbol-simbol kimia, rumus dan persamaan. Menurut Wu dkk (2001), ketika siswa belajar tentang representasi kimia siswa
harus mampu membangun hubungan tiga kognitif dasar yang melibatkan informasi konsep dan
visual yaitu: (1) hubungan representasi antara informasi konsep yang
direpresentasikan dari sumber luar dan representasi dari siswa; (2) hubungan
representasi antara informasi visual yang direpresentasikan dari sumber luar
dan representasi dari siswa; (3) hubungan referensial antara visual dan sistem
konsep.
Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan
mampu membangun hubungan tiga kognitif dasar ketika siswa belajar tentang
representasi kimia. Mengajar dengan menggunakan media adalah salah satu
komponen terpenting dalam mengajar dan proses belajar (Vebrianto & Osman,
2011). Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
guru ke siswa (Santyasa, 2007). Djamarah & Zain (2010) menyatakan bahwa
agar media pembelajaran yang dipilih tepat, terdapat beberapa faktor dan
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, yaitu; obyektivitas,
program pembelajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas teknik,
keefektifan, dan efisiensi penggunaan media.
0 komentar:
Posting Komentar