RSS
Facebook
Twitter

Selasa, 22 Oktober 2013

Ilmu Kimia

     Ilmu kimia adalah cabang dari ilmu pengetahuan alam yang berhubungan dengan sifat, struktur, perubahan, hukum dan prinsip, serta konsep dan teori yang merepresentasikannya (Effendy, 2006). Ilmu kimia merupakan cabang pengetahuan yang sangat penting karena menjelaskan fenomena yang terjadi di sekitar kita (Sirhan, 2007). Ilmu kimia dipandang sebagai pengetahuan yang sulit dipelajari oleh siswa (Griffiths & Preston, 1992; Nieswandt, 2001; Chitleborough dkk., 2002; Wright & Jull, 2002). Iskandar (2002) mengemukakan beberapa karakteristik ilmu kimia yang menjadi faktor penyebab ilmu kimia sulit dipelajari adalah: (1) ilmu kimia memerlukan kemampuan berpikir abstrak untuk bahan-bahan kajian tertentu misalnya ikatan kimia, struktur atom dan molekul; (2) ilmu kimia memerlukan penguasaan matematika misalnya dalam kajian termokimia, laju reaksi, dan stokiometri; (3) dalam mempelajari ilmu kimia diperlukan daya ingat yang kuat dan logika yang mantap; (4) ilmu kimia terdiri dari konsep-konsep yang abstrak, dimana konsep-konsep ini berjenjang, berkembang dari konsep yang sederhana menuju konsep-konsep yang kompleks.

     Ilmu kimia membutuhkan kemampuan untuk merepresentasikan dan menterjemahkan fenomena-fenomena kimia dalam bentuk representasi makroskopik, mikroskopik, dan simbolik secara simultan (Bowen, 1998). Chandrasegaran dkk (2007) menyatakan terdapat tiga representasi yang relevan untuk memahami konsep-konsep kimia yaitu: (1) representasi makroskopik yang mendeskripsikan sifat-sifat yang dapat diamati secara nyata dan fenomena yang dapat dilihat dalam kehidupan saat mengamati perubahan sifat pada materi (misalnya perubahan warna, pH larutan, pembentukan gas, dan pengendapan dalam reaksi kimia); (2) representasi mikroskopik yang memberikan penjelasan pada tingkat partikulat dimana materi digambarkan sebagai susunan atom, molekul atau ion; dan (3) representasi simbolik yang meliputi penggunaan simbol-simbol kimia, rumus dan persamaan. Menurut Wu dkk (2001), ketika siswa belajar tentang representasi kimia siswa harus mampu membangun hubungan tiga kognitif  dasar yang melibatkan informasi konsep dan visual yaitu: (1) hubungan representasi antara informasi konsep yang direpresentasikan dari sumber luar dan representasi dari siswa; (2) hubungan representasi antara informasi visual yang direpresentasikan dari sumber luar dan representasi dari siswa; (3) hubungan referensial antara visual dan sistem konsep.

       Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan mampu membangun hubungan tiga kognitif dasar ketika siswa belajar tentang representasi kimia. Mengajar dengan menggunakan media adalah salah satu komponen terpenting dalam mengajar dan proses belajar (Vebrianto & Osman, 2011). Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari guru ke siswa (Santyasa, 2007). Djamarah & Zain (2010) menyatakan bahwa agar media pembelajaran yang dipilih tepat, terdapat beberapa faktor dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, yaitu; obyektivitas, program pembelajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas teknik, keefektifan, dan efisiensi penggunaan media.

0 komentar:

Posting Komentar