RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 13 Maret 2011

Menunggu Bencana

Seiring perkembangan waktu, kadang kita merasa bahwa kita hidup adalah untuk diri kita sendiri dan keluarga. Jarang orang merasakan bahwa hidup ini adalah suatu komunitas sosial dimana kita saling memperhatikan, saling menyayangi ataupun saling menjaga antara satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan bisa menjalin komunikasi antar sesamanya, saling membantu bila ada kesulitan dan masalah-masalah lain yang ada dalam kehidupan.
Hubungan manusia dengan Tuhan-Nya membuat mereka selalu sadar akan kebesaran yang diciptakannya, beramal dan beribadah sebanyak mungkin dengan harapan bisa masuk surga yang dijanjikannya. Hidup didunia hanyalah suatu titipan, kita diciptakan dan diberi kesempatan untuk menikmati indahnya hidup. Sampai suatu saat Tuhan juga mengambil kita kembali dan minta pertanggungan jawab atas apa saja yang kita lakukan didunia.
Kedekatan manusia dengan Tuhan-Nya sering terlihat disekililing kita, tidak sedikit dari mereka yang selalu memamerkan amal ibadahnya. Tapi Tuhan lah yang mengetahui kebenaran apakah semata karena-Nya atau mungkin karena ingin dilihat orang lain.
Kita harus selalu sadar, disamping kita sebagai makhluk Tuhan, kita juga adalah makhluk sosial. Sebanyak apapun amal ibadah agama kita, kalau kita kurang peduli terhadap orang-orang disekeliling kita maka surga bukanlah jaminan. Tengoklah kebelakang, masih banyak saudara-saudara kita yang kurang mampu, bekerja siang malam pendapatan sedikit untuk sesuap nasi. Bahkan diantara dari mereka rela mempertaruhkan nyawanya untuk bisa menyambung hidup keluarganya, ibadahpun tidak pernah ketinggalan. Tapi jarang sekali orang memperhatikan dan memperdulikannya.
Ketika bencana datang, mereka mulai sadar kebesaran Tuhan dan sadar akan dirinya sebagai makhluk sosial Sehingga mereka mulai menyisihkan hartanya untuk sesama dan pemerintahpun mulai peduli dengan mengerahkan misi kemanusiaan. Ternyata bencana mampu menggugah mereka akan pentingnya hidup bersosialisasi. Tapi apakah harus menunggu bencana….???

0 komentar:

Posting Komentar